SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Latar Belakang
Keselamatan
dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem
ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak
saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para
pekerjanya akan tetapi jauh dari itu keselamatan dan kesehatan kerja berdampak
positif atas keberlanjutan produktivitas kerjanya. Oleh sebab itu isu keselamatan
dan kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus
diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah
sistem pekerjaan. Dengan kata lain pada saat ini keselamatan dan kesehatan
kerja bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi
setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan.
Pencapaian
keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomic. Dengan bekerja secara
ergonomis maka diperoleh rasa nyaman dalam bekerja, dihindari kelelahan,
dihindari gerakan dan upaya yang tidak perlu serta upaya melaksanakan pekerjaan
menjadi sekeci-kecilnya
dengan hasil yang sebesar-besarnya. (Soedirman,1989).
Bahaya
yang paling sering terjadi pada para
pekerja di bengkel adalah : gangguan penglihatan, terpeleset karna lantai licin, dan posisi ergonomi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
Pokok
Bahasan : keselamatan
dan kesehatan kerja di bengkel
Sub Pokok Bahasan : meminimalkan
kecelakaan akibat kerja
Sasaran : Pekerja
bengkel
Hari / tanggal : Senin/ 20
November 2017
Jam : 05.00 WIB
Waktu : 40 Menit
Tempat : Bengkel Rela Jaya Jalan
Srikaya Kecamatan Patrang
A.
Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan
ini, diharapkan para pekerja bengkel dapat mengetahui tentang
cara meminimalkan kecelakaan akibat
kerja.
B.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang cara meminimalkan
kecelakaan akibat kerja , diharapkan para pekerja di bengkel dapat:
1.
Mengetahui sarana dan prasarana di
bengkel
2.
Mengetahui manfaat APD
yang harus dipakai para pekerja bengkel
3.
Mengetahui resiko
yang akan terjadi pada para pekerja bengkel
4.
Mengetahui gangguan
yang diakibatkan dalam bekerja di bengkel
5.
Mengetahui hal-hal
yang harus diperhatikan saat bekerja
C.
Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Peragaan
D. Media
1. leaflet
E.
Kegiatan Penyuluhan
No
|
Waktu
|
Tahap kegiatan
|
Kegiatan
|
|
Penyuluh
|
Sasaran
|
|||
1
|
5
menit
|
Pembukaan
|
1.
Memberi salam Pembuka
2.
Memperkenalkan diri
3.
Kontrak waktu
|
Menjawab salam
Mendengarkan
Memberi
respon
|
2
|
25 Menit
|
Kegiatan
inti
|
Penjelasan :
1.
Menjelaskan Penting sarana dan prasarana yang harus ada di bengkel
2.
Menjelaskan manfaat APD yang harus dipakai para pekerja bengkel
3.
Menjelaskan resiko yang akan terjadi pada para pekerja bengkel
4.
Menjelaskan gangguan yang diakibatkan dalam bekerja di bengkel
5.
Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan saat bekerja
|
Mendengarkan
Memperhatikan
|
3
|
10 menit
|
Penutup
|
Tanya jawab
1. Menyimpulkan
hasil penyuluhan
2. Salam
penutup
|
mengajukan pertanyaan
memahami
membalas salam
|
F.
Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya
Jawab
Jenis pertanyaan:
1. Sebutkan APD
yang harus ada di bengkel ?
2. Sebutkan akibat jika tidak
memakai APD pada saat bekerja ?
3. jelaskan hal-hal keselamatan
dan kesehatan kerja di bengkel ?
MATERI PENYULUHAN
KECELAKAAN AKIBAT KERJA PADA PARA PEKERJA
BENGKEL
1.
Sarana dan Prasana yang harus ada di bengkel
Ø Fasilitas
kesehatan
Di bengkel ini tidak mempunyai fasilitas kesehatan. Jika
terjadi kecelakaan, maka pekerja tersebut mengobati dirinya sendiri dengan
membeli obat di apotik dan biaya pengobatan di tanggung oleh pemilik bengkel.
Para pekerja biasanya
mengalami kecelakaan kerja seperti, tidak segaja memukul tangannya pada saat
melakukan service motor.
Sebaiknya perlu ada fasilitas kesehatan meski usaha ini
hanya bergerak di bidang sector informal. Penyediaan kotak P3K (pertolongan
pertama pada kecelakaan) saat terjadi kecelakaan kerja saat bekerja harusnya
lebih diperhatikan oleh suatu pengusaha.
2.
Manfaat APD yang dipakai oleh para pekerja bengkel
1. Helm Keselamatan
Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk
melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat
yang melayang atau meluncur di udara. Helm ini juga bisa melindungi kepala dari
radiasi panas, api, percikan bahan kimia ataupun suhu yang ekstrim. Untuk
beberapa pekerjaan dengan risiko yang relatif lebih rendah bisa menggunakan
topi ataupun penutup kepala sebagai pelindung.
2. Sepatu Boot
Sepatu boot ini berfungsi untuk melindungi kaki dari
benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas
atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin. Bedanya
dengan safety shoes umumnya adalah perlindungan yang lebih maksimal karena
modelnya yang tinggi dan melindungi hingga ke betis dan tulang kering.
3. Masker
Masker pernafasan ini berfungsi untuk melindungi organ
pernafasan dengan cara menyaring vemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel
debu, aerosol, uap, asap, ataupun gas. Sehingga udara yang dihirup masuk ke
dalam tubuh adalah udara yang bersih dan sehat. Masker ini terdiri dari
berbagai jenis, seperti respirator, katrit, kanister, tangki selam dan
regulator, dan alat pembantu pernafasan.
4.Penutup telinga
Penutup telinga ini bisa terdiri dari sumbat telinga (ear
plug) atau penutup telinga (ear muff), yang berfungsi untuk melindungi telinga dari
kebisingan ataupun tekanan.
5. Kacamata Pengaman
Kacamata pengaman ini digunakan sebagai alat pelindung
yang berfungsi untuk melindungi mata dari paparan partikel yang melayang di
udara ataupun di air, percikan benda kecil, benda panas, ataupun uap panas.
Selain itu kacamata pengaman juga berfungsi untuk menghalangi pancaran cahaya
yang langsung ke mata, benturan serta pukulan benda keras dan tajam. Jenis
kacamata pengaman ini bisa berupa spectacles atau googgles.
6. Sarung Tangan
Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari
tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia,
benturan, pukulan, tergores benda tajam ataupun infeksi dari zat patogen
seperti virus dan bakteri. Sarung tangan ini terbuat dari material yang
beraneka macam, tergantung dari kebutuhan. Ada yang terbuat dari logam, kulit,
kanvas, kain, karet dan sarung tangan yang tahan terhadap bahan kimia.
9. Pelindung Wajah
Pelindung wajah atau face shield ini merupakan alat
pelindung yang berfungsi untuk melindungi wajah dari paparan bahan kimia
berbahaya, partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil,
panas ataupun uap panas, benturan atau pukulan benda keras atau tajam, serta
pancaran cahaya. Terdiri dari tameng muka atau face shield, masker selam, atau
full face masker.
APD atau Alat
Pelindung Diri ini harus diperhatikan kondisinya. Jika APD rusak atau tidak dapat berfungsi dengan baik harus segera
diganti. Beberapa APD juga memiliki masa pakai, sehingga
perawatannya harus lebih diperhatikan dan dicatat waktu pembelian serta masa
pemakaiannya.
3. Resiko
yang kemungkinan terjadi pada para pekerja bengkel
Ø
Potensi Bahaya pada saat
melepas has motor :
1.
Tangan terpukul palu.
2.
Tangan terkena knalpot
yang panas.
Ø
Potensi bahaya pada saat
memasang gear motor :
1.
Tangan terjepit
2.
Kejatuhan gear
Ø
Potensi bahaya pada saat
menambal ban :
1.
Tangan terkena gergaji
2.
Luka bakar akibat
terkena api saat menambal ban
Ø
Potensi bahaya pada saat
membersihkan karbulator :
1.
Terkena cipratan oli
pada saat membersihkan karbulator , khususnya terkena cipratan pada mata
Ø
Potensi bahaya pada saat
membuang wadah plastik oli :
2. Asap menimbulkan polusi udara hasil pembakaran wadah
plastic oli dapat.
4. Gangguan yang diakibatkan dalam bekerja di bengkel
Adapun beberapa penyakit akibat
kerja, antara lain:
a.
Penyakit Saluran
Pernafasan
PAK pada saluran pernafasan dapat
bersifat akut maupun kronis. Akut misalnya asma akibat kerja. Sering didiagnosis sebagai tracheobronchitis akut
atau karena virus. Kronis,
missal: asbestosis. Seperti gejala Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Edema paru akut. Dapat
disebabkan oleh bahan kimia seperti nitrogen oksida.
b.
Penyakit Kulit
Pada umumnya tidak spesifik,
menyusahkan, tidak mengancam kehidupan, kadang sembuh
sendiri. Dermatitis kontak yang dilaporkan, 90% merupakan penyakit kulit yang berhubungan dengan pekerjaan.
Penting riwayat pekerjaan dalam mengidentifikasi
iritan yang merupakan penyebab, membuat peka atau karena faktor lain.
c.
Kerusakan Pendengaran
Banyak kasus gangguan pendengaran
menunjukan akibat pajanan kebisingan yang lama,
ada beberapa kasus bukan karena pekerjaan. Riwayat pekerjaan secara detail sebaiknya didapatkan dari setiap
orang dengan gangguan pendengaran. Dibuat rekomendasi
tentang pencegahan terjadinya hilangnya pendengaran.
d.
Gejala pada Punggung dan
Sendi
Tidak ada tes atau prosedur yang
dapat membedakan penyakit pada punggung yang berhubungan
dengan pekerjaan daripada yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Penentuan kemungkinan bergantung
pada riwayat pekerjaan. Artritis dan tenosynovitis
disebabkan oleh gerakan berulang yang tidak wajar.
e.
Kanker
Adanya presentase yang signifikan
menunjukan kasus Kanker yang disebabkan oleh pajanan
di tempat kerja. Bukti bahwa bahan di tempat kerja, karsinogen sering kali didapat dari laporan klinis individu
dari pada studi epidemiologi. Pada Kanker pajanan
untuk terjadinya karsinogen mulai > 20 tahun sebelum diagnosis.
f.
Coronary Artery Disease
Oleh karena stres atau Carbon
Monoksida dan bahan kimia lain di tempat kerja.
5. Hal-hal yang harus diperhatikan saat bekerja
Hal-hal
yang harus diperhatikan saat bekerja antara lain :
1)
Bekerjalah dengan tenang
dan curahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan tersebut.
2)
Jaga alat dan
perlengkapan dengan menggunakannya sebagaimana mestinya.
3)
Jangan bercanda yang
mungkin menyebabkan diri sendiri atau orang lain mengalami kecelakaan.
4)
Jangan menaruh benda
tajam seperti obeng dalam saku Anda. Anda mungkin akan tertusuk karenanya.
5)
Yakinkan bahwa pakaian
Anda sesuai untuk kerja. Pakaian yang kedodoran dan dasi dapat tergulung kedalam mesin dan menyebabkan
kecelakaan yang serius. Jangan memakai
sandal atau sepatu dengan jari terbuka. Pakai kulit dengan sol dan tumit karet
agar tidak selip. Sepatu kerja dengan perlindungan jari dari baja adalah yang
terbaik.
6)
Usaplah ceceran minyak
atau gemuk dari tangan anda sehingga Anda dapat memegang alat atau bagian mesin
dengan aman.
7)
Jika Anda menumpahkan
minyak atau gemuk di lantai , keringkan segera agar tak seorangpun tergelincir
karenanya.
8)
Tidak boleh menggunakan
kompresor untuk membersihkan baju dan tidak boleh mengarahkan moncong kompresor
ke orang lain. Debu atau kotoran akan masuk ke mata.
9)
Selalu menggunakan
kacamata atau pelindung muka pada setiap pekerjaan dimana terdapat bahaya oleh
partikel yang berterbangan.
10) Waspadalah terhadap bunga api sewaktu Anda menggerinda
atau mengelas. Bunga api bisa membakar baju Anda.
11) Jika Anda memindahkan atau mengangkat benda berat
mintalah bantuan orang lain
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnalkesehatanmasyarakat.blogspot.co.id/2012/02/risiko-gangguan-fungsi-paru-pada.html
https://blog.ruparupa.id/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3/
http://k3kesmasauinalauddin.blogspot.co.id/2012/04/k3-rifah-sakinah.html
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/teknik-pengerjaan-logam/859-keselamatan-kerja-bengkel-kecil
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/teknik-pengerjaan-logam/859-keselamatan-kerja-bengkel-kecil