SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr.SOEBANDI JEMBER

Senin, 15 Oktober 2018

contoh format intervensi keperawatan


FORMAT INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
TANGGAL
DIAGNOSA KEPERAWATAN DITEGAKKAN / KODE DIAGNOSA KEPERAWATAN
NOC DAN INDIKATOR
SERTA SKOR AWAL DAN SKOR TARGET
URAIAN AKTIVITAS RENCANA TINDAKAN (NIC)
NAMA DAN TTD PERAWAT
01.

03 juni 2017





























Hambatan pemeliharaan rumah yang berhubungan kurang pengetahuan tentang pemeliharaan runah yang di tandai dengan lingkungan kurang bersih, kekurangan alat yang di perlukan untuk pemeliharaan rumah, pola penyakit yang di sebabkan oleh kondisi tidak higienis.


Kode diagnose
 keperawan :00098

Tujuan  :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam , hambatan pemeliharaan rumah teratasi.
Kriteria hasil :
1.)   Keamana lingkungan rumah

Kode
Indikator
S.A
S.T
191028

191029

191030
Pencahayaan interior.
Ketersediaan air bersih.
Kebersihan hunian
2

1

2

4

5

5

Keterangan ( untuk semua indikator )

1 = tidak adekuat
2 = sedikit adekuat
3 = Cukup adekuat
4 = Sebagian besar adekuat
5 = sepenuhnya adekuat



 Aktivitas :
1.      Tentukan kebutuhan pemeliharaan rumah pasien.
2.      Libatkan pasien atau keluarga dalam memutuskan kebutuhan pemeliharaan rumah.
3.      Sediakan informasi mengenai bagaimana membuat rumah aman dan bersih.
4.      Bantu anggota keluarga untuk mengembangkan harapan yang realistic dari mereka sendiri dalam melaksanakan peran mereka.



CONTOH FORMAT IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN DITEGAKKAN /KODE DIAGNOSA KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI
(PERBANDINGAN SKOR AKHIR  TERHADAP SKOR AWAL DAN SKOR TARGET)

NAMA DAN TTD PERAWAT
01.

Hambatan pemeliharaan rumah yang berhubungan kurang pengetahuan tentang pemeliharaan runah yang di tandai dengan lingkungan kurang bersih, kekurangan alat yang di perlukan untuk pemeliharaan rumah, pola penyakit yang di sebabkan oleh kondisi tidak higienis.


Kode diagnose
 keperawan :00098






























Tanggal:
03 Juni 2017

Pukul:
09.00 WIB




























1.     Memberikan lingkungan yang lebih nyaman kepada keluarga.
Respon :
Mereka mengatakan bahwa mereka sudah nyaman dengan lingkungan mereka.
2.     Menganjurkan rumah huniaan untuk selalu bersih.
Respon :
Mereka mengatakan bahwa mereka sudah membersihan huniaannya 2x sehari yaitu pagi dan sore.
3.     Memantau pencahayaan dan ventilasi udara di dalam hunian.
Respon :
Mereka mengatakan bahwa pencahyaan dan ventilasi udara sudah cukup.
4.     Menyarankan suhu huniaan agar tidak lembab
Respon :
Mereka mengatakan bahwa suhu huniaan mereka tidak lembab.






S:
Mereka mengatakan bahwa mereka kurang tahu tentang cara memelihara rumah dengan baik.
O:
Suhu ruangan : 25 derajat C
Pencahayaan   :  cukup
Ventilasi udara : 3 jendela sebagai keluar masukya udara
Tumbuka cucian kotor : masih terlihat
Ruang tamu :masih terlihat berantakan.
Kamar mandi : cukup bersih
cucian piring dan perabotan  :masih terlihat
tumpukan sampah :masih terlihat

A:
Kode
Indikator
S.A
S.T
191028

191029

191030
Pencahayaan interior.

Ketersediaan air bersih.

Kebersihan hunian
3


3


3
4


5


5






Hambatan pemeliharaan rumah teratasi sebagian

P:
1)    Pantau suhu ruangan dan ventilasi
2)    Dorong keluarga untuk selalu membersihkan huniaan
3)    Pantau ketersediaan dan kebersihan air
4)    Anjurkan untuk pola hidup bersih dan sehat
5)    Berikan penjelasa tentang cara pemeliharaan rumah




Rabu, 10 Januari 2018

SAP keselamatan dan kesehatan kerja di bengkel



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KECELAKAAN AKIBAT KERJA PADA PARA PEKERJA BENGKEL


Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu keselamatan dan kesehatan kerja berdampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerjanya. Oleh sebab itu isu keselamatan dan kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain pada saat ini keselamatan dan kesehatan kerja bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan.
Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomic. Dengan bekerja secara ergonomis maka diperoleh rasa nyaman dalam bekerja, dihindari kelelahan, dihindari gerakan dan upaya yang tidak perlu serta upaya melaksanakan pekerjaan menjadi sekeci-kecilnya dengan hasil yang sebesar-besarnya. (Soedirman,1989).
Bahaya yang paling sering terjadi pada para pekerja di bengkel adalah : gangguan penglihatan, terpeleset karna lantai licin, dan posisi ergonomi.

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Pokok Bahasan             : keselamatan dan kesehatan kerja di bengkel
Sub Pokok Bahasan      : meminimalkan kecelakaan akibat kerja
Sasaran                         : Pekerja bengkel
Hari / tanggal               : Senin/ 20 November 2017
Jam                               : 05.00 WIB
Waktu                           : 40 Menit
Tempat                         : Bengkel Rela Jaya Jalan Srikaya Kecamatan Patrang

A.              Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan para pekerja bengkel dapat mengetahui tentang cara meminimalkan  kecelakaan akibat kerja.

B.              Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang cara meminimalkan kecelakaan akibat kerja , diharapkan para pekerja di bengkel dapat:
1.       Mengetahui sarana dan prasarana di bengkel
2.       Mengetahui manfaat APD yang harus dipakai para pekerja bengkel
3.       Mengetahui resiko yang akan terjadi pada para pekerja bengkel
4.       Mengetahui gangguan yang diakibatkan dalam bekerja di bengkel
5.       Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan saat bekerja

C.              Metode :
1.     Ceramah
2.     Tanya jawab
3.     Peragaan

D.        Media
1. leaflet
E.              Kegiatan Penyuluhan
No
Waktu
Tahap kegiatan
Kegiatan
Penyuluh
Sasaran
1
5
menit
Pembukaan
1.     Memberi salam Pembuka
2.     Memperkenalkan diri
3.     Kontrak waktu
Menjawab salam
Mendengarkan
Memberi respon
2
25 Menit
Kegiatan inti
Penjelasan :
1.     Menjelaskan Penting sarana dan prasarana yang harus ada di bengkel
2.     Menjelaskan manfaat APD yang harus dipakai para pekerja bengkel
3.     Menjelaskan resiko yang akan terjadi pada para pekerja bengkel
4.     Menjelaskan gangguan yang diakibatkan dalam bekerja di bengkel
5.     Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan saat bekerja
Mendengarkan
Memperhatikan
3
10 menit
Penutup
Tanya jawab
1.     Menyimpulkan hasil penyuluhan
2.     Salam penutup
mengajukan pertanyaan
memahami
membalas salam

F.               Evaluasi
Prosedur          : Post Test
Bentuk            : Lisan
Jenis                : Tanya Jawab

Jenis pertanyaan:
1.      Sebutkan APD yang harus ada di bengkel ?
2.      Sebutkan akibat jika tidak memakai APD pada saat bekerja ?
3.      jelaskan hal-hal keselamatan dan kesehatan kerja di bengkel ?

MATERI PENYULUHAN
KECELAKAAN AKIBAT KERJA PADA PARA PEKERJA BENGKEL

1. Sarana dan Prasana yang harus ada di bengkel
Ø  Fasilitas kesehatan
            Di bengkel ini tidak mempunyai fasilitas kesehatan. Jika terjadi kecelakaan, maka pekerja tersebut mengobati dirinya sendiri dengan membeli obat di apotik dan biaya pengobatan di tanggung oleh pemilik bengkel.
Para pekerja biasanya mengalami kecelakaan kerja seperti, tidak segaja memukul tangannya pada saat melakukan service motor.
            Sebaiknya perlu ada fasilitas kesehatan meski usaha ini hanya bergerak di bidang sector informal. Penyediaan kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) saat terjadi kecelakaan kerja saat bekerja harusnya lebih diperhatikan oleh suatu pengusaha.


2. Manfaat APD yang dipakai oleh para pekerja bengkel
1. Helm Keselamatan
            Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara. Helm ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia ataupun suhu yang ekstrim. Untuk beberapa pekerjaan dengan risiko yang relatif lebih rendah bisa menggunakan topi ataupun penutup kepala sebagai pelindung.

Description: C:\Users\USER\Downloads\apd.jpg

2. Sepatu Boot
            Sepatu boot ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin. Bedanya dengan safety shoes umumnya adalah perlindungan yang lebih maksimal karena modelnya yang tinggi dan melindungi hingga ke betis dan tulang kering.
Description: C:\Users\USER\Downloads\apd 1.jpg
3. Masker
            Masker pernafasan ini berfungsi untuk melindungi organ pernafasan dengan cara menyaring vemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel debu, aerosol, uap, asap, ataupun gas. Sehingga udara yang dihirup masuk ke dalam tubuh adalah udara yang bersih dan sehat. Masker ini terdiri dari berbagai jenis, seperti respirator, katrit, kanister, tangki selam dan regulator, dan alat pembantu pernafasan.
Description: C:\Users\USER\Downloads\apd 2.jpg
4.Penutup telinga
            Penutup telinga ini bisa terdiri dari sumbat telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear muff), yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan ataupun tekanan.
5. Kacamata Pengaman
            Kacamata pengaman ini digunakan sebagai alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi mata dari paparan partikel yang melayang di udara ataupun di air, percikan benda kecil, benda panas, ataupun uap panas. Selain itu kacamata pengaman juga berfungsi untuk menghalangi pancaran cahaya yang langsung ke mata, benturan serta pukulan benda keras dan tajam. Jenis kacamata pengaman ini bisa berupa spectacles atau googgles.
Description: C:\Users\USER\Downloads\apd 3.jpg
6. Sarung Tangan
            Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, tergores benda tajam ataupun infeksi dari zat patogen seperti virus dan bakteri. Sarung tangan ini terbuat dari material yang beraneka macam, tergantung dari kebutuhan. Ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, kain, karet dan sarung tangan yang tahan terhadap bahan kimia.
Description: C:\Users\USER\Downloads\apd 5.jpg
9. Pelindung Wajah
            Pelindung wajah atau face shield ini merupakan alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, panas ataupun uap panas, benturan atau pukulan benda keras atau tajam, serta pancaran cahaya. Terdiri dari tameng muka atau face shield, masker selam, atau full face masker.
Description: C:\Users\USER\Downloads\apd 4.jpg
            APD atau Alat Pelindung Diri ini harus diperhatikan kondisinya. Jika APD rusak atau  tidak dapat berfungsi dengan baik harus segera diganti. Beberapa APD juga memiliki masa pakai, sehingga perawatannya harus lebih diperhatikan dan dicatat waktu pembelian serta masa pemakaiannya.
3. Resiko yang kemungkinan terjadi pada para pekerja bengkel
Ø  Potensi Bahaya pada saat melepas has motor :
1.     Tangan terpukul palu.
2.     Tangan terkena knalpot yang panas.
Ø  Potensi bahaya pada saat memasang  gear motor :
1.     Tangan terjepit
2.     Kejatuhan gear
Ø  Potensi bahaya pada saat menambal ban :
1.     Tangan terkena gergaji
2.     Luka bakar akibat terkena api saat menambal ban

Ø  Potensi bahaya pada saat membersihkan karbulator :
1.     Terkena cipratan oli pada saat membersihkan karbulator , khususnya terkena cipratan pada mata
Ø  Potensi bahaya pada saat membuang wadah plastik oli :
2. Asap menimbulkan polusi udara hasil pembakaran wadah plastic oli dapat.
4. Gangguan yang diakibatkan dalam bekerja di bengkel
            Adapun beberapa penyakit akibat kerja, antara lain:
a.      Penyakit Saluran Pernafasan
            PAK pada saluran pernafasan dapat bersifat akut maupun kronis. Akut misalnya asma    akibat kerja. Sering didiagnosis sebagai tracheobronchitis akut atau karena virus.             Kronis, missal: asbestosis. Seperti gejala Chronic Obstructive Pulmonary Disease             (COPD). Edema paru akut. Dapat disebabkan oleh bahan kimia seperti nitrogen             oksida.
b.     Penyakit Kulit
            Pada umumnya tidak spesifik, menyusahkan, tidak mengancam kehidupan, kadang             sembuh sendiri. Dermatitis kontak yang dilaporkan, 90% merupakan penyakit kulit             yang berhubungan dengan pekerjaan. Penting riwayat pekerjaan dalam             mengidentifikasi iritan yang merupakan penyebab, membuat peka atau karena faktor lain.

c.      Kerusakan Pendengaran
            Banyak kasus gangguan pendengaran menunjukan akibat pajanan kebisingan yang             lama, ada beberapa kasus bukan karena pekerjaan. Riwayat pekerjaan secara detail             sebaiknya didapatkan dari setiap orang dengan gangguan pendengaran. Dibuat             rekomendasi tentang pencegahan terjadinya hilangnya pendengaran.
d.     Gejala pada Punggung dan Sendi
            Tidak ada tes atau prosedur yang dapat membedakan penyakit pada punggung yang             berhubungan dengan pekerjaan daripada yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.             Penentuan kemungkinan bergantung pada riwayat pekerjaan. Artritis dan             tenosynovitis disebabkan oleh gerakan berulang yang tidak wajar.
e.      Kanker
            Adanya presentase yang signifikan menunjukan kasus Kanker yang disebabkan oleh             pajanan di tempat kerja. Bukti bahwa bahan di tempat kerja, karsinogen sering kali             didapat dari laporan klinis individu dari pada studi epidemiologi. Pada Kanker             pajanan untuk terjadinya karsinogen mulai > 20 tahun sebelum diagnosis.
f.      Coronary Artery Disease
            Oleh karena stres atau Carbon Monoksida dan bahan kimia lain di tempat kerja.
5. Hal-hal yang harus diperhatikan saat bekerja
Hal-hal yang harus diperhatikan saat bekerja antara lain :
1)     Bekerjalah dengan tenang dan curahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan   tersebut.
2)     Jaga alat dan perlengkapan dengan menggunakannya sebagaimana mestinya.
3)     Jangan bercanda yang mungkin menyebabkan diri sendiri atau orang lain                 mengalami kecelakaan.
4)     Jangan menaruh benda tajam seperti obeng dalam saku Anda. Anda mungkin akan tertusuk karenanya.
5)     Yakinkan bahwa pakaian Anda sesuai untuk kerja. Pakaian yang kedodoran dan             dasi dapat tergulung kedalam mesin dan menyebabkan kecelakaan yang serius. Jangan memakai sandal atau sepatu dengan jari terbuka. Pakai kulit dengan sol dan tumit karet agar tidak selip. Sepatu kerja dengan perlindungan jari dari baja adalah yang terbaik.
6)     Usaplah ceceran minyak atau gemuk dari tangan anda sehingga Anda dapat memegang alat atau bagian mesin dengan aman.
7)     Jika Anda menumpahkan minyak atau gemuk di lantai , keringkan segera agar tak seorangpun tergelincir karenanya.
8)     Tidak boleh menggunakan kompresor untuk membersihkan baju dan tidak boleh mengarahkan moncong kompresor ke orang lain. Debu atau kotoran akan masuk ke mata.
9)     Selalu menggunakan kacamata atau pelindung muka pada setiap pekerjaan dimana terdapat bahaya oleh partikel yang berterbangan.
10) Waspadalah terhadap bunga api sewaktu Anda menggerinda atau mengelas. Bunga api bisa membakar baju Anda.
11) Jika Anda memindahkan atau mengangkat benda berat mintalah bantuan orang lain
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnalkesehatanmasyarakat.blogspot.co.id/2012/02/risiko-gangguan-fungsi-paru-pada.html
https://blog.ruparupa.id/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3/
http://k3kesmasauinalauddin.blogspot.co.id/2012/04/k3-rifah-sakinah.html
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/teknik-pengerjaan-logam/859-keselamatan-kerja-bengkel-kecil





contoh format intervensi keperawatan

FORMAT INTERVENSI KEPERAWATAN NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN DITEGAKKAN / KODE DIAGNOSA KEPERAWATAN ...